MTsN 7 Bantul Lakukan Home Visit, Metode Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi
Bantul (MTsN 7 Bantul) – Sabtu (15/8), guru-guru MTs Negeri 7 Bantul mengunjungi rumah-rumah siswa (home visit) untuk memberikan pembelajaran secara langsung. Diberlakukannya masa belajar di rumah bagi para siswa terkait pandemi Covid-19, menuntut pihak sekolah aktif melakukan pembelajaran daring. Sudah barang tentu hal itu harus aktif bekerja sama dengan orang tua memanfaatkan smartphone untuk pemberian tugas untuk siswa.
Namun imbauan untuk diam di rumah terkadang kurang dipahami oleh sebagian masyarakat. Sehingga perlu memahamkan kepada mereka agar mengindahkan imbauan pemerintah itu. Termasuk bagi para siswa usai mengerjakan tugas-tugas pembelajaran untuk tetap tinggal di rumah.
MTs Negeri 7 Bantul menggunakan metode pembelajaran home visit sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Program sekolah ini dilaksanakan dengan cara para guru mengunjungi tempat tinggal siswa untuk memberikan pembelajaran, memotivasi, dan menyelesaikan permasalahan, dan kendala-kendala yang dihadapi anak didik.
“Langkah ini kami ambil sebagai bentuk menindaklanjuti pelaksanaan masa belajar di rumah bagi siswa, serta memahamkan masyarakat akan pentingnya physical distancing,” kata Kepala MTs Negeri 7 Bantul, Drs. Ma’mur Amprani, M.Pd.
Ma'mur menjelaskan bahwa selama masa belajar di rumah, para guru tidak hanya piket ke sekolah, namun melakukan home visit memantau siswa. Selain itu juga memberikan pemahaman kepada orang tua siswa untuk aktif mendampingi anak belajar di rumah.
“Konsepnya guru dari masing-masing sekolah datang ke rumah siswa atau home visit, ke rumah siswa untuk memantau kegiatan siswa ketika KBM daring di rumah. Di sana mereka juga sekaligus memberikan materi yang belum dipahami oleh siswa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Ma’mur.
Menurut Ma’mur, kunjungan ke rumah siswa dilakukan di wilayah kerja MTs Negeri 7 Bantul meliputi kelurahan Sitimulyo, Potorono, Jogotirta dan sekitarnya. Komunikasi yang dilakukan ketika home visit dengan tetap memperhatikan physical distancing saat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua untuk memberikan pemahaman mengenai kebijakan belajar di rumah.
“Sehingga tindakan pencegahan penularan Covid-19 dapat bersama-sama dilakukan oleh semua pihak, di mana pun berada,” ujar Ma’mur.
Ma’mur juga menjelaskan bahwa home visit dilakukan dengan cara, kunjungan guru ke rumah siswa dan mengumpulkan siswa yang tempat tinggalnya berdekatan maksimal 10 anak. (snh)
Tidak ada komentar
Posting Komentar