Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Pelatihan Duta Remaja Anti Anemia di MTsN 7 Bantul

    Bantul (MTsN 7 Bantul)  - Bertempat di Perpustakaan MTsN7 Bantul, Selasa (11/06) dibentuk Duta Remaja Anti Anemia. Dalam Rangka pemberian Tablet Tambah darah pada Siswi MTsN 7 Bantul bekerjasama dengan UPTD Piyungan Bantul dan Mahasiswa program Profesi Dietisien Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Duta Remaja Anti Anemia.





    Pelatihan Duta Remaja Anti Anemia di MTsN 7 Bantul dilaksanakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 10, 11 dan 14 Juni 2024 diikuti 12 siswa calon Duta Remaja Anti Anemia. Pelatihan yang diberikan meliputi pemaparan teori dan praktek. Pemateri pada Pelatihan Duta Remaja Anti Anemia diberikan oleh 3 orang mahasiswa program profesi Dietisien Universitas Gadjah Mada yaitu Agil Dhiemitra Aulia Dewi, Muh. Hafizh Hariawan dan Alvina Setya Nastity.

    Salah seorang pemateri, Agil Dhiemitra Aulia Dewi  menyampaikan bahwa saat ini prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi, terutama kekurangan zat besi. Padahal Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan aneka bahan makanan yang dapat tercukupi gizinya.
    “Pemerintah Indonesia menanggulangi kekurangan zat besi tersebut melalui program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) melalui institusi sekolah,” ungkap Agil Dhiemitra.

    Sementara itu Dian Windiani Siwi salah satu guru Olahraga di  MTsN 7 Bantul  yang juga penanggungjawab di UKS MTsN7 Bantul juga  penyampaikan materi tentang gejala anemia dan penanganannya pada Remaja Putri. Dian mengajak para kader remaja putra dan putri  agar mensuport  teman-teman yang ada di Madrasah agar mau dan sadar tentang pentingnya minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara benar, karena minum TTD dengan cara yang salah akan mengurangi bahkan menghilangkan fungsi TTD bagi tubuh manusia.

    Alvina Setya Nastity, pemateri yang lain mengatakan bahwa “Minum  Tablet Tambah Darah   (TTD) tidak boleh dengan menggunakan air teh, kopi, dan susu karena bisa mengurangi fungsi dan manfaat dari TTD tersebut" jelasnya.
    Minum obat tablet penambah darah atau makan makanan hewani tinggi zat besi dengan teh hitam atau kopi dapat menghambat penyerapan zat besi karena kandungan tannin. Zat lain seperti fosfor, serat, fitat, juga menghambat penyerapan zat besi. Jadi, kalau minum obat anemia, harus dengan air putih atau air bervitamin C yang terbaik.

    Pada sesi diskusi, para pemateri mengajak seluruh Duta Remaja Anti Anemia  MTsN 7 Bantul, Guru pendamping dan petugas gizi di lingkungan UPTD Kapanewon Piyungan agar terus mengkampanyekan tentang bahaya Anemia. Agar dijelaskan  bahwa Anemia adalah kondisi tubuh dimana kadar haemoglobin (HB) dalam sel darah merah lebih rendah dari normal.  Penting di sampaikantentang pengertian antara anemia dan kurang darah, agar mereka tidak takut minum TTD yang dianggap mengakibatkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu Muh. Hafizh Hariawan salah satu pemateri berharap agar diskusi seperti bisa di selenggarakan secara rutin dengan tujuan agar pengertian dan pemahaman yang salah  tentang Amenia tersebut dapat diluruskan.
     

    Kepala MTsN 7 Bantul Hidayat,  menyambut baik pembentukan kader  Duta Remaja Anti Anemia  MTsN 7 Bantul dan siap mensukseskan pelaksanaan minum Tablet Tambah Darah (TTD) bersama bagi siswa siswi  MTsN7 Bantul” Saya ucapkan banyak terima kasih kepada adik adik Mahasiswa program Profesi Dietisien Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah mentranfer ilmu tentang Anemia kepada siswa siswi kami semoga kerjasama yang baik ini bisa berlanjut dan bermanfaat“ kata Hidayat mengakhiri sambutannya. (Dia)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728